Bahaya Pacaran


PADA zaman sebelum tekhnologi secanggih ini, perkenalan yang dilakukan oleh kebanyakan orang tua adalah melalui surat. Dengan surat ini lah mereka mengungkapkan isi hatinya dalam secarik kertas, yang akhirnya kertas ini disebut sebagai surat cinta. Untuk bertemu saja sudah takut rasanya, karena orang – orang terdahulu lebih taat pada norma yang ada. Dan ternyata kemajuan zaman yang kini dialami membawa dampak positif dan negatif pada masyarakat.
Salah satu diantara dampak negatif itu adalah banyaknya orang khususnya remaja yang menggunakan fasilitas internet untuk melihat hal – hal yang belum layak untuk dilakukan. Mereka lebih condong menggemari semua hal yang berbau dengan dunia barat. Baik dari cara berpakaian, bergaul dengan lawan jenis, maupun dalam hal budaya. Kemudian tidak menutup kemungkinan dalam hal pengungkapan cinta yang salah. Remaja saat ini beranggapan bahwa cara yang tepat untuk mengungkapkan cinta adalah melalui pacaran.
Tanpa disadari bahwa pacaran adalah salah satu trik dan cara setan untuk mencari temannya di neraka nanti. Kini pasangan muda – mudi sudah tidak malu – malu lagi menunjukkan kemesraannya. Bahkan tragedi MBA “Married By Accident” sudah bukan menjadi suatu aib yang memalukan keluarga, namun sebuah kebanggaan sampai – sampai pernikahannya dibuat semegah mungkin. Sungguh ironi melihatnya.
MBA itu berawal dari pacaran yang mulanya saling berpandangan, kemudian saling berpegangan tangan, lalu saling meraba – raba, berciuman, saling remas – remasan, kemudian saling mencari kesenangan syaithaniyyah dan akhirnya terjadilah perzinaan. Yakni mereka melakukan hubungan badan atau jimak seperti suami istri. Na’udzubillahi min dzalik! Mereka melakukan itu semua tanpa merasa takut pada Allah SWT. Padahal adzab, hukuman dan balasan yang sangat pedih sudah menanti mereka, yaitu nereka jahannam. Ini menandakan orang yang berpacaran sudah diragukan lagi kesuciannya.
Berdasarkan penelitian, terdapat data persentase orang yang pacaran 80% sudah tidak perawan dan perjaka. Ini berarti jika ada 100 orang berpacaran, maka hanya 20 orang saja yang ‘belum’ melakukan perzinaan dan hubungan seks seperti suami istri. Dan artinya lagi meski diantara 20 orang yang belum kebobolan mahkota keperawanannya itu, namun sudah sangat mungkin mereka sudah kehilangan kegadisannya dalam tingkat : tangannya sudah tidak perawan, bibirnya sudah tidak perawan, payudaranya sudah tidak perawan, penglihatannya pun sudah memandang yang banyak mengandung dosa. Dengan kata lain dapat dikatakan wanita dan lelaki yang sudah pacaran maka rata – rata sudah tidak perawan dan perjaka! Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa PACARAN = PERZINAAN : PACARAN = TIDAK PERAWAN : PACARAN = TIDAK PERJAKA : PACARAN = PELACURAN TERSELUBUNG YANG DIBUNGKUS DENGAN KEDOL “ATAS NAMA CINTA”. Dan seterusnya akan seperti itu.
Pembaca yang budiman, mari kita sama – sama menahan godaan untuk tidak berpacaran yang akhirnya mendorong pada perbuatan zina, karena tidak ada gunanya pacaran kecuali hanya penyesalan yang didapat. Bersabar lebih indah dan baik untuk dilakukan, karena semua pasti ada waktunya kita bisa menikmati indahnya cinta. Allah SWT berfirman pada QS.An – Nur : 30 :
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat,”

0 Response to " Bahaya Pacaran "

Posting Komentar