Pemilik Kios Ini Dimarahi dan Dihina, Bahkan Kisahnya Tersebar di Internet, Namun Ternyata Akhirnya…

Kisah ini berawal dari seorang wanita yang berdiri di depan kios seseorang ketika ia menunggu temannya. Ketika pemilik kios menegurnya dengan baik-baik karena ia menghalangi para pelanggan, wanita ini marah, bahkan bertengkar dengan pemilik kios! Kasus ini berakhir di kantor polisi setelah sang pemilik kios mendorong sang wanita. Wanita ini berniat untuk membawa kasus ini ke pengadilan. Tidak hanya itu, wanita ini bahkan menuliskan kejadian ini di internet dan menuliskan hal-hal yang buruk tentang pemilik kios dan putrinya. Pengacara dan hakim yang bekerja menyelesaikan kasus ini menyatakan bahwa sang pemilik toko harus meminta maaf karena sudah mendorong wanita tersebut. Namun wanita tersebut tidak bisa lepas dari tuduhan atas tindakan pelecehan.
Pasar malam adalah tempat dimana berbagai macam makanan yang menarik dijual. Seorang pemilik kios, dengan harapan pekerjaannya bisa selesai lebih cepat, membawa putrinya yang berusia 14 tahun untuk membantunya. Gadis kecil yang sedikit lambat ini meminta ayahnya untuk membantunya di belakang layar saja menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan karena ia takut ditertawakan oleh orang lain dan mengganggu jalannya usaha.
Pada suatu hari seorang wanita yang sedang mendorong kereta bayi memotong antrian dan menghalanginya sembari berbicara melalui telefon. Pemilik kios ini akhirnya menegur wanita ini karena ia sudah menghalangi jalannya usahanya. Namun wanita ini marah dan berkata, "Memangnya jalan ini punyamu? Kamu punya hak apa untuk mengusir saya?!"
Setelah melihat putri dari pemilik kios yang bersembunyi dibalik ayahnya, wanita ini menunjuk gadis yang tangannya penuh dengan tepung dan berkata, "Ha! Dasar anak cacat!"
Pemilik kios ini marah dan mendorong wanita ini. Wanita ini akhirnya marah besar dan ingin menuntut sang pemilik kios atas tindakannya yang menurutnya dinilai sudah melukainya. Suami dari wanita ini akhirnya memanggil polisi. Pemilik toko yang tidak bisa berbuat apa-apa ini akhirnya ikut ke kantor polisi. Putrinya yang ketakutan tiba-tiba menangis, "Jangan tangkap papa saya!"
Akhirnya pemilik kios ini mengundang seorang pengacara untuk membantunya dan berkata dengan sedih, "Putri saya menjadi takut keluar rumah. Dia bahkan menghakimi dirinya sendiri bahwa dia adalah seorang anak cacat."Pengacara ini akhirnya dengan marah menuliskan kata kunci di internet, "Pasar malam, memukul seseorang" dan mendapati sebuah tulisan yang ditulis oleh wanita tersangka di Facebook. Wanita ini terus menuliskan bahwa ia akan menuntut pemilik toko ini. Tidak hanya itu, ia mengejek putri dari sang pemilik toko, menuliskan bahwa dia adalah seorang anak cacat. Tidak selesai sampai disana, ia bahkan mengejek toko milik pria ini dan memberitahu teman-temannya untuk tidak membeli dagangannya.
Pengacara ini akhirnya mencatat tulisan ini, membawa bukti berupa gambar yang ia dapatkan ke dalam ruang pengadilan. Wanita yang terlibat kasus ini terus berusaha untuk menyatakan bahwa pemilik toko bersalah besar. Namun sesaat ketika ia mendengar pengacara membacakan isi laporannya, ia mendadak terdiam.
Jaksa yang mendengar hal ini kemudian marah setelah mendengar laporan dari sang pengacara. Setelah memastikan bahwa laporan tersebut adalah benar, ia bertanya pada sang pemilik kios dan pengacara apakah mereka ingin menuntut wanita tersebut akan hal yang sudah dilakukannya. Pengacara tersebut berkata dengan lantang, "Mau! Saya mau naik banding!"
Ketika jaksa bertanya pada sang wanita untuk membatalkan tuntutannya, wanita ini kemudian tampak berpikir.
Jaksa akhirnya berkata, "Saya rasa hal ini tidak perlu dipikirkan terlalu lama. Saya akan memproses kedua tuntutan ini. Bagi anda yang cukup terpelajar, saya rasa tindakan yang anda lakukan terlihat menyedihkan bukan?"
Wanita ini akhirnya dengan sangat tidak rela membatalkan tuntutannya.
Akhirnya pengacara tersebut pun membatalkan tuntutannya dengan syarat wanita tersebut memberikan permintaan maaf kepada gadis kecil yang ia hina.
Wanita ini menolak bahkan berkata, "Harus sampai seperti itu kah?"
Jaksa kemudian berkata, "Sebenarnya anda tidak perlu melakukan hal itu. Tapi coba pikirkan apa yang harus gadis itu hadapi karena perbuatan anda. Saya harap anda mempertimbangkannya. Selain itu, anda berprofesi sebagai seorang guru. Seseorang yang cukup berpendidikan. Menurut saya pribadi, tidak meminta maaf ketika bersalah tidak pernah diajarkan oleh seorang guru." Mendengar perkataan ini, wanita ini kemudian berjanji.
Tidak lama kemudian, pemilik kios mendapat surat keterangan dari pengadilan disertai dengan sepucuk surat yang berjudul "Adik kecil, maafkan saya."
Kasus ini akhirnya selesai. Sang pemilik kios akhirnya menjalani kehidupannya kembali dengan baik, tokonya semakin lama semakin ramai, putrinya pun kembali membantu ayahnya, kali ini dipenuhi dengan senyum di wajahnya. Terkadang, seseorang yang kekurangan hanya perlu sedikit dorongan dan semangat serta pengakuan supaya mereka bisa menghadapi kehidupan dengan baik. Semoga pemilik kios dan keluarganya terus hidup bahagia!

0 Response to " Pemilik Kios Ini Dimarahi dan Dihina, Bahkan Kisahnya Tersebar di Internet, Namun Ternyata Akhirnya… "

Posting Komentar