Assalammu’alaikum Calon Imam


Oleh: Nawan Handono

Bismillahirrahmannnirrahiim
Malam ini aku menyapamu, tanpa tau siapa sebenarnya dirimu dan dimana kau “bersembunyi”
Aku hanya seorang gadis biasa tanpa paras yang rupawan.
Aku hanya seorang gadis biasa yang masih sering melakukan kekhilafan.
Aku hanya seorang gadis biasa yang masih dangkal ilmunya.
Jika saat ini kau bertemu denganku, aku yakin kau tidak akan memandang ke arahku sebab segala keburukanku tadi.
Jika saat ini kau bertemu denganku, tentulah aku akan sangat malu terhadapmu karena aku masih teramat buruk bagimu.

Taukah kau?
Jika aku mendambamu sebagai sosok yang shalih.
Sebagai sosok yang berilmu.
Dan sebagai sosok yang lembut hatinya.

Keshalihanmu yang akan mengantarku pada surga-Nya
Keshalihanmu yang akan menuntunku untuk selalu taat terhadap-Nya.
Keshalihanmu yang akan menghindarkanku dari panasnya api neraka
Keshalihanmu yang akan menjagaku dari segala bentuk kemaksiatan.
Keshalihanmu yang akan membawa keluarga kecil kita dalam dekapan kasih-Nya.

Dengan ilmumu kau akan membukakan mataku kepada apa yang aku masih buta terhadapnya
Dengan ilmumu kau akan melengkapi pengetahuanku akan agamaku
Dengan ilmumu kau akan menjadi pelita dalam gelapnya akalku
Dan dengan ilmu yang kau berikan padaku akan kudidik anak-anak kita kelak berlandaskan ajaran Islam.

Lembutnya hatimu yang akan selalu mendekapku dengan segala kasihmu ketika aku bersedih dan rela memberikan pundakmu untukku menumpahkan kesedihanku.
Lembutnya hatimu yang akan menghadirkan sejuta bahagia
Lembutnya hatimu yang akan selalu menghadirkan ketenangan dalam batinku
Dan kelembutan hatimu yang kelak akan menaungi keluarga kecil kita dengan cinta kasihmu.

Aku bukan sosok yang sempurna.
Kini aku tengah memperbaiki fisikku agar kelak kau tidak merasa malu ketika berjalan bersisian denganku.
Aku tengah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki akhlakku agar kelak kau tidak menyesal terhadapku
Aku tengah berjuang untuk menjadi seorang muslimah sejati ditengah keterbatasan ilmuku dan keyakinan yang sering tergoyahkan agar aku benar benar pantas menjadi seorang pendamping bagimu yang kuharapkan seorang yang shalih.
Sekali lagi, aku bukan sosok yang sempurna.

Aku tak sepandai Aisyah
Masih banyak hal yang belum kuketahui dan aku masih sangat bodoh
Aku tak sebijak Khadijah
Ada banyak hal yang sering membuat keegoisanku muncul
Aku tak setegar Fatimah
Keyakinanku masih sering tergoyahkan
Itu sebabnya aku membutuhkanmu untuk menjadi penyemangatku dalam memperbaiki diri dari segala kekuranganku.

Aku membutuhkanmu untuk menjadi teman dalam perjalananku untuk menggapai surga-Nya.
Aku membutuhkanmu untuk menjadi imamku dan anak-anak kita kelak dalam meraih Ridho-Nya.
Wahai calon imamku, siapapun dan dimanapun kau berada.
Yakinlah, di sini aku menunggumu.
Dalam penantianku ini aku tengah memperbaiki diri dan akhlakku.

Aku menginginkanmu sebagai imam yang shalih.
Itu sebabnya aku berusaha menjadi seorang yang shalihah, karna aku tau bahwa jodoh adalah cerminan kita.
Aku percaya, jika kelak Allah akan mempertemukan kita disaat yang tepat.
Di saat aku telah lebih baik dari saat ini hingga aku benar-benar pantas mendampingimu.
Aku percaya, jika kelak Allah akan mempertemukan kita di saat kita telah sama-sama siap.

Siap untuk mengikat cinta kita dalam ikatan yang suci.
Siap untuk berjalan beriringan membangun keluarga yang dipenuhi ridho-Nya, berjalan bersama menuju surga-Nya.

Wahai calon Imamku,
InsyaAllah aku akan berusaha menjadi seorang bidadari yang dipersiapkan untukmu walau aku tak sesempurna bidadari yang ada di surga.
InsyaAllah aku akan menjaga diriku yang kelak akan menjadi hakmu nantinya.
InsyaAllah aku akan terus memperbaiki diri dan menambah ilmuku agar aku mampu menjadi pendamping yang shalihah dan ibu yang mampu mendidik
anak-anak kita kelak.
InsyaAllah aku akan menunggumu tanpa menjerumuskan diriku kedalam jerat syaitan yang bernama “pacaran”

Aku akan menunggumu hingga kau datang menemui waliku untuk meminangku
Aku berdo’a semoga kelak kita benar-benar dipertemukan dalam kesempurnaan kasih-Nya.
Aku berdo’a semoga kelak kau benar-benar seseorang yang shalih yang mampu membimbingku dan bertanggung jawab atas diriku.
Aku berdo’a semoga kaupun selalu berdo’a untukku agar aku selalu teguh dalam penantianku terhadapmu.
Agar Allah selalu menjaga hatiku dan hatimu untuk tetap saling bertaut walau saat ini kita saling buta terhadap satu sama lain.

Wahai calon imamku,
Percayalah, aku menunggumu disini :)
Aku mencintaimu dengan segenap hatiku karena Allah tanpa mengetahui siapa dan di mana dirimu kini :)
Assalammu’alaikum Calon Imamku,
“I KNEW I LOVED YOU BEFORE I MET YOU”
Tertanda,
Calon bidadarimu.
*Renungan diri yang InsyaAllah juga sebagai doa*
Amiinn Ya-Rabbal’alamin :) []
**Catatan pribadi yang ditulis di Semarang, 6 September 2014
Satu tahun kemudian, tepat pada tanggal 26 September 2015 penulis dipertemukan dan disatukan dengan jodohnya oleh Tuhan yang Maha Cinta dalam  simpul yang halal. Semoga tulisan ini dapat menjadi do’a dan motivasi bagi para ukhti untuk terus memperbaiki diri dalam penantiannya akan jodoh. Semoga kelak dipertemukan dengan Imam yang mampu mendampingi perjalanan di dunia menuju surga-Nya.

0 Response to " Assalammu’alaikum Calon Imam "

Posting Komentar