Seorang wanita Muslimah tuna rungu yang dimarahi oleh seorang pengendara sepeda saat mengendarai sepedanya di trotoar sekarang menjadi inspirasi di Singapura, Senin (11/5/2015).
Menurut keterangan yang dihimpun dari Stomp, Noor Faezah Abdullah mengaku kesal lantaran tidak memberitahu pengendara itu kalau dia tuli dan tak mendengar suara dan teriakan pengendara sepeda tersebut.
Namun apa daya, Noor harus menerima saat dimarahi oleh pengendara sepeda dan hanya mampu memendam kekesalannya dalam hati.
"Saya ingin memarahinya, tapi aku tidak bisa, saya ingin menjelaskan bahwa saya tuli, tapi aku sangat sulit mengatakannya dan aku juga ingin mengatakan kalau jalan ini tidak boleh ngebut," kata Noor kepada The New Paper.
Sejak kecil Noor memiliki ketidaknormalan di bagian tulang belakangnya, sehingga saat masih kecil ia hanya bisa melihat teman-temannya bermain.
Bahkan penyakitnya tersebut memecahkan gendang telinganya pada usia 17 tahun yang menyebabkan pendengarannya lumpuh total.
Untuk berkomunikasi Noor menggunakan pena dan kertas. Sekarang Noor bekerja sebagai petugas entri data dan hidup sendiri di Geylang Bahru, Singapura.
Dalam satu bulan ia mendapatkan gaji sebesar 130 Dollar atau sekitar 2.4 juta perbulan dari Lembaga Islam Singapura.
Ibu kandung Noor yang berusia 80 tahun tinggal bersama saudara tertua Noor, Noor memilih tinggal sendiri karena ingin hidup lebih mandiri.
Sejak kejadian hampir tertabraknya Noor oleh pengendara sepeda, Noor semakin dikenal di Singapura, kemandiriannya telah banyak menjadi inspirasi.
Bahkan meskipun kondisi tuli, Noor memiliki Ijazah Administrasi Perkantoran.
"Ibuku selalu berkata, memang kau tidak seperti orang lain tapi kau lebih baik dari orang lain, karena kau mandiri, saat aku tidak bersamamu, kau bisa melakukan apa yang harus kau lakukan" ungkap Noor.
0 Response to " Dimarahi Pengendara Sepeda, Muslimah Tuna Rungu Ini Malah Jadi Inspirasi "
Posting Komentar