Untuk Makan, 2 Perempuan Kakak-Adik Tukar Kelapa dengan Segelas Beras


Dua perempuan di Kediri, Jawa Timur ini hidup miskin. Siti Ngaisah (50) dan Syofiyah (45) yang merupakan kakak beradik hanya dapat mengandalkan hidup dari belas kasihan warga.
Untuk makan sehari-hari, dua bersaudara itu bertukar kelapa dengan segelas beras.
Meski menderita gangguan jiwa, Syofiyah setiap hari harus mencari kelapa yang terjatuh dari pohon. Karena dari kelapa itulah, dia akan menukarkan dengan segelas beras di rumah tetangganya.
Sudah bertahun-tahun, dua bersaudara warga Dusun Kalilanang, Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri itu hidup serba kekurangan. Kelapa hasil temuan itu kemudian ditukar dengan beras.
"Untuk dapat memasak sehari-hari, ya biasa tukar beras dengan kelapa. Namun terkadang ada warga yang memberi beras dan makanan," ungkap Sulastri (42) relawan sosial kepada Surya di Kediri.
Karena hanya segelas beras, kakak beradik itu saat memasak dibuat encer seperti nasi bubur yang lembek. Kedua bersaudara itu juga sulit berkomunikasi secara normal.
Hubungan dengan warga sekitar rumahnya lebih banyak dilakukan dengan bahasa isyarat.
"Hanya Siti Ngaisah yang bisa diajak komunikasi. Adiknya yang menderita kejiwaan tidak bisa diajak ngomong," jelas Sulastri.
Siti Ngaisah sudah lama menderita tumor di perut. Sehingga perutnya terus membesar dan mengeras. Sedangkan adiknya sejak muda sudah menderita gangguan kejiwaan.
Bahkan jika penyakitnya kambuh, Syofiyah juga terkadang histeris dan telanjang bulat. Namun tetangganya sudah memaklumi kondisi dua bersaudara itu.
Namun sejauh ini kedua kakak beradik belum banyak mendapatkan perhatian dari aparat pemerintah. Termasuk administrasi kependudukan keduanya juga tidak punya.
"Kalau diajak ngomong Siti Ngaisah hanya bisa sepotong-potong. Sejak muda dia sudah mengalami kesulitan dalam berbicara," tambahnya.
Sementara Shofiyah yang menderita gangguan jiwa selama ini yang bertindak mencari kelapa untuk ditukar dengan beras. Perempuan itu biasanya berjalan-jalan di sekitar kebun tetangganya untuk mencari kelapa yang terjatuh untuk ditukar dengan beras.
Arif Witanto, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur berharap, penderitaan dua bersaudara itu mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Secara ekonomi keluarga itu sangat tidak mampu. Namun ironisnya keduanya tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah karena tidak punya KTP dan KK," ungkapnya.
Karena tidak mempunyai KTP ataupun Kartu Keluarga (KK) sehingga menyulitkan bagi keduanya untuk mengakses layanan kesehatan.
Padahal kedua perempuan itu harus mendapatkan perhatian karena keduanya penderita masalah kesehatan. Sementara keluarganya yang lain juga tinggal cukup berjauhan.
"Kakaknya perutnya menderita tumor yang terus membesar. Sedangkan adiknya penderita gangguan jiwa yang sewaktu-waktu kambuh," jelasnya.

Related Posts :

0 Response to " Untuk Makan, 2 Perempuan Kakak-Adik Tukar Kelapa dengan Segelas Beras "

Posting Komentar