Berpisah Menjelang Detik Pernikahan dan Itu yang Kusebut Takdir

Jika ia bukan jodohmu. Sekeras apapun kamu bertahan. Akan ada seribu cara Tuhan untuk memisahkan. Jika ia jodohmu, Sehebat apapun kamu menghindar. Alam semesta yang akan menyatukanmu 

1. Happy Wedding

Happy Wedding via https://www.google.co.id
Sejak kita dinyatakan bertunangan. Aku merasa sangat bahagia. Aku tidak sabar menunggu hari bahagia kita datang. Menjadi sepasang suami istri yang dihalalkan dalam sakralnya pernikahan. Aku mulai membayangkan bagaimana cantiknya aku dihari pernikahan kita yang sebentar lagi aku temui. Akupun semakin manja padamu. Semua persiapan sudah ditata dengan sangat rapi. Bahkan surat cinta yang ingin aku rapalkan saat aku telah halal menjadi istrimupun telah aku persiapkan sebagai kado pernikahan dariku untukmu. Aku ingin surat ini menjadi kado paling indah untukmu. Kamupun ternyata dalam diam sudah menyiapkan lagu khusus yang akan kamu nyanyikan saat pernikahan kita tiba. Akan sangat romantis sekali tentunya

2. Kita Menjadi Asing Satu Sama Lain

Kita Menjadi Asing Satu Sama Lain via https://www.google.co.id
4 tahun mengenalmu bukanlah waktu yang sebentar untuk paham sisi baik dan burukmu. Alasan kamu jatuh cinta padaku adalah karena manjanya aku padamu. Dulu dimatamu, aku tetaplah anak kecil yang mudah sekali merengek jika ibunya pergi. Dimatamu, aku tetaplah gadismu yang paling manja. Kamu memiliki sejuta cara untuk memanjakanku bahkan diwaktu tersibuk sekalipun.
Namun, Entah badai dari mana datang. Engkau berubah seminggu sejak hari pertunganan kita. Kita bagai orang asing yang saling bermusuhan. Kamu tidak lagi memiliki rasa ingin tau dengan rutinitas yang akan aku jalani. Kamu mulai berani mengatakan kata "BOSAN". Kamu mulai terbiasa tidak lagi bertukar kabar denganku.
Awalnya aku menganggap semua ini ujian saja. Aku ikhlas menerima sikap dinginmu

3. Aku Tak Hadir Dalam Istikharahmu

Aku Tak Hadir Dalam Istikharahmu via https://www.google.co.id
Duniaku serasa runtuh ketika kamu mengatakan aku tidak ada dalam Istikharahmu. Aku masih berfikir positif bahwa kamu sedang menguji cintaku. Padahal, Tahukah kamu betapa remuknya hatiku saat kamu mengatakan hal ini padaku?

4. Akupun Ikhlas Melepaskanmu

Akupun Ikhlas Melepaskanmu via https://www.google.co.id
Berat memang keputusan ini. Aku tau banyak pihak yang akan tersakiti karena keputusan ini. Benteng pertahananku tidak terlalu kuat menerima sikap dinginmu. Aku sudah berkali-kali memberikanmu kesempatan untuk mengembalikan masa-masa indah dulu. Aku berkali-kali mengatakan padamu untuk mengingat kembali alasan apa yang membuat kita bertahan sejauh ini
Sakit memang, Aku harus mengikhlaskan kamu yang dari nol berjuang bersamaku hingga kamu bisa berdiri dikakimu sendiri. Sedih rasanya jika suatu hari nanti aku melihat perempuan lain yang menikmati apa yang sudah kita perjuangkan selama 4 tahun lamanya. 
Pernikahan bukanlah perkara cinta belaka. Pernikahan ini akan abadi hingga di hari akir kelak. Jika pertengkaran selama ini asing bagi kita dan sekarang menjadi makanan sehari-hari. Apakah masih ada alasan untuk kita bertahan?
Pertahananku tidak cukup!!! Maafkan

5. Maafmu Aku Terima. Namun Tidak Dengan Cintamu

Maafmu Aku Terima. Namun Tidak Dengan Cintamu viahttps://www.google.co.id
Aku tau kamu akan sangat terkejut ketika aku mengatakan mundur. Aku melihat binar-binar kecil di bola matamu dan jatuh menjadi butiran air mata. Ya, kamu menangis dihadapanku. Meminta kesempatan untuk memperbaiki sikap dinginmu yang menurutku sudah sangat keterlaluan.
Berat memang melepaskanmu. Aku hanya tidak ingin terluka terlalu dalam. Maafmu kuterima, Namun tidak dengan cintamu. Akan aku bawa sekeping hati yang tersisa, Sayapku patah
Maafkan aku, Aku tidak ingin memperbaikinya setelah sekian kali kamu membuang kesempatan yang kuberi

6. Berpisah Menjelang Detik Pernikahan Dan itu yang Kusebut Takdir

Berpisah Menjelang Detik Pernikahan Dan itu yang Kusebut Takdir viahttps://www.google.co.id
Mungkin kamu berfikir aku akan patah hati yang berkepanjangan. Maaf, Kamu salah. Aku masih memiliki Tuhan dan Keluarga tempat aku kembali.
Sekarang aku sadar bahwa Tulang rusuk itu tidak akan pernah bertukar. Kini waktunya bagiku untuk memantaskan diri dihadapNya. Aku harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Menata kembali mimpi-mimpiku yang sempat tertunda. Bahagia atau tidak itu semua pilihan berada ditanganku. Aku akan menatap masa depan ini dengan lebih tegar
Kini waktunya bagiku untuk lebih mengutamakan sepertiga malam tanpa merapalkan nama hanya ingin yang terbaik. Lelaki yang benar-benar bisa menuntunku menjadi lebih baik. Lelaki yang bisa mengantarkan aku menjadi istri nan shaleha
Terimakasih waktu yang mengajarkanku tentang TAKDIR

0 Response to " Berpisah Menjelang Detik Pernikahan dan Itu yang Kusebut Takdir "

Posting Komentar