Dibalik semua euforia dan kegembirannya, wisuda menyimpan momen now whatyang harus kamu pecahkan segera. Setelah kamu lulus kuliah dan sudah sah menjadi sarjana, lalu apa yang selanjutnya kamu lakukan? Cari kerja, jelas. Di mana dan bagaimana, itu yang harus kamu pertimbangkan baik-baik.
Rezeki memang harus dikejar, meski sampai ke kota orang. Inilah kenapa banyak orang yang merantau meninggalkan kampung halaman yang kurang menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan. Tapi terkadang mungkin terpikir di benakmu juga, jika semua merantau ke kota lain, lalu siapa yang akan mengembangkan kampung halamanmu? Padahal sebegai generasi penerus bangsa, tentunya itu menjadi kewajibanmu juga.
Sebagai pekerja yang merantau di kota orang, kegalauan-kegalauan ini mungkin pernah kamu rasakan.
1. Sudah saatnya kamu memiliki penghasilan untuk meringankan beban orang tua. Bekerja di kota besar dengan gaji besar bisa mewujudkannya
Butuh kerja
Setelah kamu menjadi sarjana, tentunya kamu nggak sabar untuk segera punya penghasilan sendiri. Ada beban rasanya jika kamu tak segera mendapatkan pekerjaan, sementara orang tuamu sudah mengeluarkan banyak biaya untuk pendidikanmu. Lagi pula, kamu juga ingin segera membantu meringankan beban keluarga. Apalagi jika kamu masih punya adik-adik yang juga membutuhkan banyak biaya. Mencari pekerjaan di kota dengan gaji besar yang bisa mencukupi semuanya menjadi satu-satunya cara.
2. Kamu bingung mau melakukan apa jika tetap tinggal di kampung halaman. Lapangan kerja yang ada tak sesuai dengan ilmu yang kamu tekuni di bangku kuliah
Di kampung tak tahu harus melakukan apa via sheisarchitect.tumblr.com
Bukannya kamu tak mau bekerja di kampung halaman. Tapi seringnya, jika kamu berasal dari kota kecil yang belum terlalu berkembang, lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidangmu tidak tersedia. Jika kamu berasal dari kota yang mayoritas mata pencaharian penduduknya dari sektor pertanian, kamu yang kuliah di bidang komunikasi tentunya kesulitan mencari pekerjaan. Ilmu yang kamu pelajari susah payah di bangku kuliah, tidak bisa kamu terapkan jika kamu tetap tinggal di kampung halaman.
3. Bekerja di kota orang membuatmu hidup mandiri. Terutama untuk kamu yang sejak lahir selalu berada di kota yang sama. Dunia kan tak seluar daun kelor~
Belajar hidup mandiri via www.indonesiakekinian.com
Jika kamu sejak lahir hingga kuliah berada di kota yang sama, hal-hal yang kalian temui dari SD sampai lulus kuliah mungkin sama. Memang benar, kampung halaman memberikan kenyamanan karena kamu terbiasa dan lebih dekat dengan keluarga juga.Tapi kamu tahu bahwa dunia tak seluas daun kelor. Selain rezeki harus dikejar, bekerja di kota orang bisa membuatmu belajar hidup mandiri. Belajar hidup jauh dari keluarga, sehingga kamu terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Hidup sendirian di kota orang akan menempamu menjadi sosok yang mandiri dan kuat.
4. Pengalaman dan penghasilan adalah dua hal utama yang akan kamu dapatkan jika kamu berani melangkah keluar dari zona nyaman
Menempa pengalaman via kallieross.com
Dengan keluar dari zona nyamanmu, kamu akan menemui hal-hal baru dan belajar dari sana. Apa yang kamu temui di luar sana pastinya berbeda dari yang sebelumnya. Tapi justru di situ kamu bisa mengembangkan dirimu. Jika kamu hanya berdiam diri di kampung halaman tanpa melakukan sesuatu yang berarti karena di sana skill-mu tidak terpakai, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Bisa-bisa, skill yang kamu dapatkan di bangku kuliah justru hilang karena terlalu lama dibiarkan. Karena itulah kamu merasa perlu pergi ke kota orang. Selain untuk mencari penghasilan, juga untuk mencari pengalaman.
5. Memang benar kamu bisa saja berwiraswasta. Tapi tak semua orang bisa menjadi pengusaha, sebab yang dituntut bukan selembar ijazah saja
Ilmumu belum seberapa untuk berwiraswasta via bandung.bisnis.com
Iya sih, banyak yang bilang bahwa kita nggak harus kerja untuk orang lain. Artinya, kamu nggak harus bekerja di kantor dengan gaji bulanan dan jam kerja dari jam sekian sampai jam sekian. Kamu bisa berkarya di kampung halaman. Dengan ilmu dan keahlianmu yang kamu dapatkan dari bangku kuliah itu, cobalah untuk wiraswasta dan ciptakanlah lapangan pekerjaan baru yang akan mendukung perekonomian kotamu. Memang itu kan yang diharapkan dari kita para generasi bangsa. Tapi kamu juga realistis. Tidak semua orang bisa menjadi pengusaha yang sukses. Ilmu dan ijazah yang kamu punya belum tentu cukup untuk memulai sebuah usaha. Masih banyak ilmu yang harus kamu kuasai untuk bisa menjadi wiraswasta sejati.
6. Perasaan rindu pada rumah memang tak terbantahkan. Tapi, sedikit telepon dan canda di media sosial toh cukup menghiburmu yang sedang berjuang
Kangen rumah jadi hal biasa via theodysseyonline.com
Bekerja di kota orang berarti jauh dari keluarga. Rasa rindu untuk pulang ke kampung halaman itu hal biasa. Pulang ke rumah juga bukan hal yang bisa kamu lakukan sering-sering. Bisa jadi kamu hanya bisa bertemu keluarga setahun sekali atau dua kali. Homesick bisa jadi penderitaan sehari-hari. Tapi komunikasi dengan keluarga via telepon dan percakapan di media sosial cukup bisa menghibur kamu yang sedang berjuang.
7. Untuk saat ini tak apa kamu menumpang di kota orang. Fokuslah untuk mencari pengalaman dan mengembangkan potensi diri
membangun diri via vavai.com
Memang saat ini kamu masih numpang di kota orang. Manfaatkan waktu yang kamu punya untuk mencari sebanyak-banyaknya pengalaman. Potensi apa yang ada dalam dirimu harus dikembangkan. Selagi kamu masih muda dan bersemangat, raihlah prestasi setinggi-tingginya dan temuilah sebanyak mungkin hal baru yang bisa kamu temui. Dari sana, kamu akan membangun dirimu menjadi pribadi yang pekerja keras dan berkualitas.
8. Suatu saat nanti, saat bekalmu sudah cukup, akan tiba saatnya kamu pulang dan membangun kampung halaman
Nanti kamu juga bisa membangun kampung halaman via bisnis.liputan6.com
Saat ini kamu memang belum bisa menyumbangkan apapun untuk tanah tumpah darahmu di kampung sana. Kamu belum bisa memberikan sumbangsih apa-apa dan malah meninggalkannya untuk numpang di kota orang. Tapi tak apa. Kamu meninggalkan kampung halaman bukan karena tak cinta, tapi karena memang bukan saatnya. Saat nanti ilmumu sudah cukup banyak, dan bekalmu sudah cukup kuat, ada saatnya kamu akan pulang dan membangun kampung halamanmu tercinta.
Setiap pilihan dalam kehidupan memang ada risikonya masing-masing. Pilihan apapun yang sudah kamu ambil, galilah potensimu sedalam-dalamnya di sana. Meski sekarang kamu berjuang sendirian, yakin saja bahwa suatu saat nanti perjuanganmu akan ada hasilnya.
0 Response to " Dilema Sarjana Rantau, Antara Mengais Rezeki di Kota Orang atau Berkarya di Kampung Halaman "
Posting Komentar