Rio Haryanto Ternyata Punya Pondok Pesantren & Panti Asuhan


"Bocah malang" karena dia lahir dan besar di Indonesia, dia malang juga karna terlalu setia sama Indonesia, dan mimpinya untuk menjadi juara Formula 1 itu terlalu mahal untuk negara ini. 

Dia tidak terkenal sama sekali saat tampil di GP Turki. Panitia mungkin hanya menganggap si bocah malang ini sebagai pelengkap, karena memang dia tidak dikenal banyak orang. Tapi semua di luar kendali. Dia keluar sebagai juara.
Penghinaan  diterimanya di ajang GP3 Silverstone, Inggris. Perkasa di Ingris meninggalkan semua lawannya, membuat panitia menuduh dia bermain curang ,sampai semua motor nya di bongkar panitia. Dan ternyata terbukti semua komponen yang dipakai tidak melanggar aturan.
Penghinaan selanjutnya ketika beberapa negara memintanya pindah kewarganegaraan, karena di Indonesia dia tak kan mungkin didanai untuk mimpinya. Entah apa yang ada di kepalanya, dia tetap setia menjadi warga negara ini. 

Beberapa hari lagi mungkin dia akan gagal ikut ke GP 1, karna dana sumbangan pemerintah sudah dipastikan ditolak oleh DPR, sedangkan dana dari Pertamina tidak bisa keluar kalau tak ada tambahan dari pemerintah. Kesimpulannya begini: dana untuk Rio Haryanto ini memang akan sulit keluar karna terlalu besar dana yang dikeluarkan untuknya sendiri. Bukankah dana yg di-acc DPR itu harus bisa jadi bancakan rame-rame seperti kasus E KTP , PON Riau atau Wisma Atlet, impor sapi dll. Kalau begitu dana pasti akan mengalir deras seperti air sungai Bogowonto. Syaratnya asalkan bisa dimaling rame-rame seperti juga.
Kalau dana cuma buat seorang bocah malang seperti ini, biarlah dia meratapi nasibnya sendiri. Biarkan dia bangun dari mimpi nya, dan mulai menerima kenyataan kalau dia lahir dan berkewarganegaraan Indonesia

Siapa sangka ternyata jiwa sosial pembalap Rio Haryanto terbilang tinggi. Terbukti pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini memiliki sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) dan panti asuhan yang terletak di Solo, Jawa Tengah. 

"Sejak 2003, kakekku punya lahan di Solo. Awalnya membangun masjid, kemudian ada ide untuk mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan," tutur Rio saat menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi swasta, Jumat 12 Febuari 2016. 

Dalam pondok pesantren itu, Rio mengatakan banyak kegiatan yang dapat bermanfaat untuk
anak-anak yang tinggal di sana. 

"Di sana ada fasilitas yang bisa dimanfaatkan anak-anak mulai dari Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Kami berusaha membantu agar potensi mereka bisa terasah. Ada kegiatan qasidah juga untuk remajanya, latihan setiap hari," ungkap Rio. 

Putra pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto ini berharap generasi muda berani untuk bercita-cita. 

"Keinginan itu bisa menjadi dasar untuk berusaha agar bisa terwujud. Kuncinya disiplin, pantang menyerah dan selalu ingat sang Pencipta dan keluarga," harapnya. 

Ayat Kursi di Kokpit 


Rio Haryanto satu-satunya duta Indonesia dalam arena balap motor Grand Prix 3 atau GP3 masa kini ketika namanya muncul dalam kelompok lima pembalap terbaik dunia. Padahal, Rio diprediksi hanya mampu menempati posisi ke-15. 

Dalam kancah GP3 yang diikutinya saat ini, Rio tampil cukup hebat dibandingkan kehadirannya pada awal musim. Bahkan namanya sudah mulai dikenal banyak sejak berusia 17 tahun ketika muncul menjuarai sirkuit Turki.

Bagi Rio, dia bukan sekadar berlomba demi karir. Anak dari pembalap Sinyo Haryanto ini mengungkapkan rahasianya di setiap sirkuit, Rio selalu memulai balapan dengan berdoa. Dan yang paling menarik, ia selalu membawa catatan Ayat Kursi yang disisipkan di dalam kokpit tunggangannya.

“Ini membuat diri saya lebih merasa tenang saat tampil di sirkuit,” ungkapnya singkat ketika diwawancarai pada sesi balapan GP3 di Hongaria baru-baru ini. 

Rio menjadikan Ayat Kursi bukan sekadar pelindung diri dari bencana, bahkan sebagai sumber untuk memberikan kekuatan spiritual yang amat jarang dilakukan hampir semua pembalap profesional dunia. 

Tanpa disadari itulah hikmah ayat 255 surah Al-Baqarah sering diabaikan umat Islam.
 
 
sumber: beritaislamiterbaru.org

0 Response to " Rio Haryanto Ternyata Punya Pondok Pesantren & Panti Asuhan "

Posting Komentar